PERSEBARAN FLORA & FAUNA DI INDONESIA
PERSEBARAN FLORA DAN
FAUNA DI INDONESIA
PERSEBARAN
FAUNA
FLORA & FAUNA TIPE ASIATIS (INDONESIA BAGIAN
BARAT)
Fauna Asiatis banyak terdapat di Indonesia bagian barat
sampai Selat Makassar dan Selat Lombok. Beberapa jenis fauna Asiatis antara
lain:
1. Gajah
Gajah
adalah hewan yang memiliki bobot terbesar bukan merupakan hewan melata. Hewan ini memiliki ciri khas
pada hidung yang panjang. Hidung tersebut seringkali disebut dengan belalai.
Hewan gajah juga memiliki telinga yang lebar dan warna kulit abu- abu. Gajah
adalah hewan yang dijadikan ikon negara oleh Thaliland. Gajah juga memiliki
kaki yang sangat kuat dengan sedikit rambut pada bagian kepala. Gajah adalah
hewan yang termasuk ke dalam kelompok hewan herbivora dimana hewan ini akan
memakan dedaunan dan tumbuhan. Hewan ini juga memiliki suara yang sangat khas.
Gajah banyak diburu untuk diambil bagian gadingnya. Kulit gajah kasar dan
berkerut. Gajah Sumatera kini habitatnya semakin lama semakin terancam. Hal ini
yang akan membuat gajah semakin mengkhawatirkan keberadaanya.
2. Harimau
Harimau adalah contoh hewan mamalia yang berada di
dalam puncak rantai makanan. Hewan ini merupakan karnivora atau hewan pemakan
daging. Harimau juga banyak diburu untuk diambil bagian pada kulitnya. Kulit
harimau memiliki belang hitam dan oranye yang sangat menarik. Hewan ini kini
sudah punah pada jenis harimau jawa dimana memiliki ukuran yang terbesar
dibanding dengan harimau jenis lainnya. Harimau jawa mengalami penurunan luas
jelajah dan habitat kekuasaan sehingga harimau kerap kesulitan untuk bertahan.
Harimau juga banyak diburu secara liar oleh orang – orang yang tidak
bertanggung jawab. Harimau sumatera hingga kini masih bisa ditemukan namun
keberadaanya juga kian terancam. Hal ini menjadi perhatian yang serius untuk
menyelamatkan hewan predator ini. Pada jenis harimau jawa telah dilakukan
penelitian selama 20 tahun, dan hingga saat ini belum ditemukan tanda adanya
keberadaan hewan harimau. Status hewan harimau jawa telah dinyatakan punah.
3. Badak Bercula
Dua
Badak bercula dua dapat ditemukan di daerah
Sumatera dan bukan merupakan hewan annelida. Hewan ini merupakan salah
satu jenis mamalia yang cukup sulit untuk berkembangbiak. Badak ini termasuk ke
dalam hewan herbivora. Hewan herbivora berada di urutan kedua dalam rantai
kosumen yang mengkonsumsi produsen. Hewan badak ini juga memiliki ukuran yang
sangat besar. Badak memiliki kebiasaan untuk berkubang di dalam lumpur
Ciri-Ciri Fauna Tipe Asiatis
- Mamalia ukuran besar (hariamau, gajah, tapir).
- Berbagai jenis kera.
- Berbagai jenis ikan air tawar.
- Sedikit burung berwarna (burung enggang) namun banyak yang bersuara
merdu dengan ukuran kecil sampai sedang (burung parkit).
- Berbagai jenis reptil.
- Fauna endemik (badak bercula satu, burung merak, jalak bali, orang
utan).
- Tidak ada binatang berkantung.
FLORA ASIATIS:
Pengertian Flora Asiatis
Flora Asiatis adalah jenis flora khas yang ada di wilayah Indonesia bagian
barat yang meliputi Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Mengapa dinamakan
flora Asiatis? Hal ini karena flora khas yang tumbuh di wilayah ini mendapat
pengaruh dari benua Asia atau mirip- mirip dengan yang tumbuh di Benua Asia.
Maka dari itulah nama flora maupun fauna di wilayah ini dinamakan Asiatis,
karena diambil dari wilayah yang menjadi asalnya.
Indonesia
dibagi menjadi tiga daerah persebaran flora dan fauna. Dalam setiap daerah
dibatasi oleh suatu garis khayal. Garis khayal yang membatasi wilayah bagian
barat (zona Asiatis) dengan wilayah bagian tengah (zona peralihan) dinamakan
Garis Wallace.
Ciri- ciri Flora Asiatis
Flora daerah
barat yang bersifat khas atau flora Asiatis memiliki sifat yang tidak sama
dengan flora bagian tengah maupun bagian timur. Tentunya flora di masing-
masing wilayah memiliki ciri khasnya masing- masing yang akan membedakannya
dengan flora di daerah lain. Adapun ciri- ciri flora Asiatis antara lain sebagai
berikut:
·
Flora berupa hutan tropis dengan tumbuhan meranti, kamper, keruing dan juga
mahoni
Ada beberapa
macam tumbuhan atau flora Asiatis. Flota Asiatis biasanya tumbuh di hutan
tropis yang memiliki berbagai jenis tanaman atau pohon. Pepohonan yang tumbuh
di hutan tropis Indonesia bagian barat biasanya lebat dan lembab. Adapun
beberapa jenis tumbuhan yang menjadi khasnya tanaman atau flora Asiatis adalah
tumbutan kamper, keruing, kayu meranti dan juga kayu mahoni. Tumbuhan khas
Asiatis ini memiliki kayu yang banyak digunakan oleh manusia.
·
Dibatasi oleh garis khayal Wallace
Seperti yang
telah dijelaskan di atas bahwa antar wilayah yang membatasi zona persebaran
flora dan fauna dibatasi oleh garis- garis khayal. Garis khayal yang membatasi
antara zona Asiatis dan zona peralihan adalah garis Wallace. Sementara yang
membatasi antara zona peralihan dengan zona Australis adalah garis Weber.
·
Memiliki daun yang lebat
Salah satu ciri
yang dapat terlihat dari flora Asiatis adalah memiliki daun yang lebat. Jumlah
daun di pohon flora Asiatis bisa dikaotakan banyak dan rimbun. Oleh karena
flora- flora ini tumbuh di hutan, maka di wilayah Indonesia bagian barat
seringkali dijumpai hutan hujan tropis yang selalu hijau dan lembab sepanjang
tahun karena daun- daun membentuk kanopi sehingga sinar matahari tidak dapat
ditembus.
CONTOH FLORA
ASIATIS:
·
Rafflessia Arnoldi
Padma raksasa ini diberi nama
Rafflessia dan ditemukan pertama kali pada pada tahun 1818 di daerah Bengkulu
di dekat Sungai Manna Lubuk. Tumbuhan ini berupa bunga yang diperkirakan
sebagai bunga terbesar di dunia. Tumbuhan atau flora ini termasuk jenis parasit
yang tumbuh di jaringan merambat dan tidak memiliki daun. Oleh karena tidak
memiliki daun maka tumbuhan ini merupakan parasit.
· Bunga Bangkai
Jenis tumbuhan raksasa ini memiliki
nama Bunga Bangkai atau Suweg (bahasa lokal untuk jenis vegetatif). Tanaman ini
merupakan jenis tanaman talas- talasan endemik yang berasal dari Sumatera.
Bunga ini juga dikenal sebagai bunga majemuk terbesar. Bunga ini memiliki nama
latin Amorphophallus Titanum Becc., disebut sebagai Bunga Bangkai karena bunga
ini mengeluarkan bau yang tidak sedap atau bau busuk. Pdahal bau busuk yang
ditimbulkan ini berguna untuk menarik serangga agar mau menyerbuki bunga ini,
namun bagi manusia bau ini justru bau busuk yang tidak menarik. Ukuran bunga
ini besar dan tingginya bisa melebihi orang dewasa.
· Anggrek
Bunga Anggrek adalah tanaman khas
Asia yang memiliki spesies terbanyak di Indonesia. Bunga ini menempel di
tumbuhan lain untuk mendapatkan sinar matahari agar bisa melakukan
fotosintesis. Habitat bunga anggrek ini tersebar di wilayah Indonesia khususnya
di wilapyah tropika, namun juga terdapat di wilayah Sirkumpolar sampai ke
wilayah tropika basah. Bunga Anggrek termasuk bunga yang digemari oleh
masyarakat Indonesia dan merupakan bunga khas Indonesia seperti melati. Bunga
anggrek ini juga memiliki berbagai warna seperti ungu, kuning, merah putih dan
lain sebagainya. Bunga anggrek juga banyak dibudidayakan di Indonesia.
FLORA & FAUNA TIPE PERALIHAN
Fauna pada
bagian peralihan sendiri memang lebih menarik dan lebih unik jika dibandingkan
dengan fauna pada bagian lain. Hal ini lah yang menyebabkan banyak sekali
penelitian mengenai jenis-jenis fauna yang berada di bagian peralihan. Ada
beberapa ciri khusus yang dimiliki oleh fauna peralihan, seperti:
1. Satwa endemik
Fauna peralihan
adalah fauna yang bisa dikatakan tak menyerupai dua bagian lain dari persebaran
fauna yang ada di Indonesia. hal ini menyebabkan banyak sekali fauna yang ada
di bagian peralihan merupakan satwa endemik. Bahkan tak sedikit flora dan
fauna yang dilindungi di Indonesia berada di kawasan peralihan
atau pada bagian tengah Indonesia. Meskipun begitu kita masih juga bisa
menemukan beberapa jenis fauna yang dipengaruhi oleh satwa dengan tipe
australis dan asiatik. Salah satu satwa endemik yang masuk ke kawasan bagian tengah
ini adalah Komodo.
2. Tidak berbulu
Beberapa satwa
yang khas dari kawasan daerah peralihan sendiri biasanya tidak memiliki bulu
yang lebat. Beberapa jenis bahkan tidak berbulu sama sekali, seperti babi rusa
yang hanya memiliki bulu jarang dengan jumlah sedikit.
3. Burung khas
Pada jenis
burung sendiri terdapat beberapa jenis yang bisa dikatakan sangat khas dan
berbeda dengan yang lain. Salah satu jenis burung yang hanya ada di daerah
Sulawesi adalah Burung Maleo. Burung ini merupakan salah satu jenis burung yang
bisa dikatakan unik dan terancam punah. Salah satu keunikan dari burung yang
satu ini adalah tubuhnya yang memiliki ukuran kecil namun memiliki telur yang
cukup besar. Selain itu burung yang satu ini tidak terlalu tinggi tingkat
reproduksinya. Hal ini lah yang membuat hewan ini semakin terancam.
4. Hewan langka
Beberapa tahun
belakangan ini banyak sekali ditemukan hewan langka pada daerah ini. beberapa
hewan tersebut ada yang telah dinyatakan punah, namun ternyata kembali
ditemukan di daerah peralihan. Beberapa jenis fauna yang ditemukan tersebut
kebanyakan berada di daerah perairan.
Contoh fauna tipe peralihan:
· Komodo, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur di Pulau Komodo. Komodo
mendapat julukan hewan purba karena ditengarai sudah hidup ribuan tahun lalu
bersamaan dengan zaman dinosaurus. Komodo adalah hewan langka
yang dilindungi karena habitatnya yang semakin menyempit.
· Anoa, dapat ditemukan di Sulawesi. Anoa memiliki ciri fisik seperti sapi
namun dengan ukuran badan yang lebih kecil.
·
Tarsius, dapat ditemukan di Sulawesi
dan bagian selatan negara Filipina. Tarsius adalah primata berukuran mungil
hanya sebesar jempol orang dewasa dan memiliki mata yang membelalak besar.
FLORA TIPE PERALIHAN:
Ciri- ciri dari
flora yang berada di wilayah Indonesia bagian barat antara lain sebagai
berikut:
·
Memiliki ukuran daun yang kecil
Salah satu ciri
yang menonjol dari flora atau tumbuhan yang hidup di Indonesia bagian tengah,
atau kita sebut sebagai flora tipe peralihan adalah memiliki ukuran daun yang
relatif kecil. Daun tumbuhan atau flora tipe peralihan ini termasuk berukuran
kecil apabila dibandingkan dengan flora tipe Asiatis.
·
Tumbuhannya memiliki ukuran kecil
Selain
mempunyai ukuran daun yang kecil, yang menjadi ciri dari flora tipe peralihan
ini adalah ukuran batang atau ukuran pohonnya yang juga kecil. Tidak hanya
ukurannya saja, namun tinggi flora tipe peralihan ini juga tidak akan sama
dengan tipe Asiatis.
·
Tumbuhannya memiliki daun yang pendek
Daun yang
dimiliki oleh flora atau tanaman wilayah Indonesia bagian tengah ini tidak
hanya ukurannya yang kecil saja, namun juga mempunyai ukuran pendek.
·
Tumbuh di Indonesia
Dan saah satu
yang pasti dari ciri- ciri flora tipe peralihan ini adalah tumbuh di Indonesia.
Flora dan fauna tipe peralihan ini mempunyai tipe- tipe tertentu yang terkadang
sama dengan yang lainnya. Ya, karena pada dasarnya wilayah peralihan sendiri
merupakan wilayah Indonesia bagian tengah.
CONTOH FLORA TIPE PERALIHAN:
Wilayah flora tipe peralihan meliputi pulau-pulau di
wilayah Indonesia bagian tengah yang terdiri atas Pulau Sulawesi, Kepulauan
Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku.
Jenis Floranya adalah:
Jenis Floranya adalah:
· Longusei (Ficus minahasae) Langusei (Ficus minahassae) merupakan tumbuhan yang
menjadi maskot Sulawesi Utara. Pohon Langusei yang masih
berkerabat dekat dengan Beringin (Ficus benjamina) ini
telah ditetapkan menjadi Flora Identitas Sulawesi Utara. Langusei
mendampingi Tarsius yang ditetapkan menjadi Fauna Identitas Sulawesi Utara.
Yang khas dari pohon Langusei (Ficus minahassae) adalah bunganya yang berbentuk
bongkol sehingga menyerupai buah. Bunga Langusei tersusun menjurai kebawah
sepanjang hingga satu meter.
· Gofasa, gupasa
(Vitex cofassus) pohon gofasa, gupasa, atau kayu
biti itulah nama
tumbuhan dengan nama latin Vitex cofassus ini.
Mana yang menjadi nama resmi dalam bahasa Indonesia, saya kurang tahu. Bisa
jadi gofasa, gupasa, kayu biti, atau malah sassuwar.
Yang pasti tumbuhan ini ditetapkan menjadi flora identitas provinsi
Gorontalo dengan nama gupasa atau gofasa. Sedangkan dalam
beberapa referensi yang saya punyai pohon ini disebut juga sebagai kayu biti
dan sassuwar. Meskipun dua nama terakhir tampaknya merupakan nama lokal
tumbuhan ini.
Pohon gupasa, gofasa, kayu biti
ataupun sassuwar dalam bahasa lokal sering juga disebut sebagai bitti, bitum,
dan bana. Sedangkan nama
tumbuhan ini dalam bahasa latin (ilmiah) adalah Vitex cofassus Reinw. ex Blume.
· Eboni (Diospyros celebica) adalah
jenis kayu yang dihasilkan oleh pohon dari spesies Diospyros celebica. Di
Indonesia hanya ditemui tumbuh tersebar secara alami di Pulau Sulawesi yang
masuk ke dalam wilayah Wallacea
FLORA &
FAUNA TIPE AUSTRALIS
FAUNA TIPE AUSTRALIS:
Fauna
Australis menempati wilayah Indonesia bagian Timur seperti Kepulauan di Papua
dan Maluku Utara. Pada umumnya, fauna tipe Australia berukuran tidak terlalu
besar. Ciri yang paling khas di kawasan ini adalah mamalia berkantong.
Beberapa jenis fauna Australis antara lain:
Beberapa jenis fauna Australis antara lain:
1.
Kanguru
2. Kuskus merupakan keluarga possum yaitu hewan berkantong khas Australia dan terdapat di Papua.
3. Burung Cendrawasih yang dominan terdapat di Papua dan beberapa di Maluku.
4. Burung kasuari
5. Burung kakatua
2. Kuskus merupakan keluarga possum yaitu hewan berkantong khas Australia dan terdapat di Papua.
3. Burung Cendrawasih yang dominan terdapat di Papua dan beberapa di Maluku.
4. Burung kasuari
5. Burung kakatua
FLORA TIPE AUSTRALIS:
Setelah
penjelasan mengenai flora Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah,
sekarang tiba giliran flora bagian Indonesia Timur. flora dan fauna yang berada
di wilayah indonesia bagian Timur dikenal dengan nama tipa Australis. Mengapa
Australis? Hal ini tentu saja tidak lepas dari letaknya. Jika Indonesia bagian
barat terkenal dekat dengan benua Asia sehingga nama tipenya adalah Asiatis,
maka Indonesia Timur ini terletak di dekat Benua Australia sehingga dikenal
dengan tipe Australis. Sama seperti fauna Tipe Asiatis yang mirip dengan flora
fauna di Asia, maka flora fauna tipa Australis juga dipengaruhi oleh flora dan
fauna yang berada di benua Australia. Flora di wilayan ini juga mempunyai ciri-
ciri khusus. adapun ciri- ciri flora tipe Australis ini antara lain adalah
sebagai berikut:
·
Terletak di dangkalan Sahul atau paparan Sahul
Ciri- ciri
flora tipe Australis yang pertama adalah terletak di sekitar Paparan Sahul.
Paparan Sahul ini merupakan paparan atau dangkalan yang terletak di wilayah
Indonesia bagian Timur.
·
Terdapat di sekitar wilayah Papua dan Maluku
Flora tipe
Australis, karena merupakan flora khas Indonesia bagian timur, maka flora ini
hanya terdapat di sekitar wilayah Papua dan sebagain wilayah Maluku saja. Flora
ini tidak akan kita temukan di wilayah lainnya.
·
Memiliki daun paralel
Ciri- ciri dari
flora Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. Maksudnya daun paralel
adalah daun yang memiliki banyak pembuluh darah. Australis ini adalah memiliki
daun yang paralel. maksudnya again wilayah Maluku saja. flora au besar.
tumbuh-se
·
Memiliki daun yang panjang
Selain memiliki
daun paralel, flora tipe Australis juga memiliki daun yang panjang. Daun flora
tipe ini lebih panjang dari pada dedaunan milik flora dari wilayah lainnya.
Nah, itulah
beberapa ciri dari flora tipe Australis. Flora tipe Australis memiliki
karakteristik yang sangat berbeda apabila dibandingkan dengan flora tipe
Australis dan juga tipe peralihan. Beberapa contoh dari flora tipe Australis
antara lain sebagai berikut:
·
Matoa
Matoa merupakan salah satu contoh dari spesies
flora tipe Australis. Matoa merupakan buah khas Papua yang memiliki pohon
besar. Pohon Matoa ini mempunyai tinggi hingga 18 meter. Pohon Matoa akan
tumbuh baik di daerah yang mempunyai kondisi tanah kering dengan lapisan tanah
yang ukurannya tebal. Pohon Matoa ini mempunyai daun majemuk berseling,
bersirip genap, dan memiliki tangkai daun yang panjang, yakni sekitar 1 meter.
Pohon Matoa juga memiliki anak daun 4 hingga 13 dengan bentuk yang bundar
memanjang dan bergerigi. Buah Matoa memiliki bentuk bulat denganukuran yang tidak
terlalu besar. Buah ini bisa berwarna hijau maupun berwarna kecoklatan.
·
Cendana
Kayu Cendana atau pohon Cendana merupakan
salah satu jenis dari flora tipe Australis. Pohon ini dapat diolah dan
menghasilkan minyak Cendana yang banyak fungsinya. Kayu Cendana dijadikan
sebagai rempah- rempah, bahan dupa, aromaterapi, dan juga campuran
parfum.kayu atau pohon Cendana ini banyak kita temukan di wilayah Nusa Tenggara
Timur, khususnya adalah Pulau Timor. Karena kayu Cendana merupajan kayu yang
penting dan mempunyai fungsi banyak, maka sekarang ini populasi pohon Cendana
tidak hanya kita temui di Pulau Timor saja, namu bisa kita temui di Pulau Jawa
dan juga Pulau Sumatera.
:
Comments
Post a Comment